Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 00:11:59【Tempat Makan】824 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(617)
Artikel Terkait
- Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir
- Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel
- Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri
- Kementerian HAM pastikan pemulihan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- Kemendes: Kebutuhan Makan Bergizi Gratis diharapkan disuplai dari desa
Resep Populer
Rekomendasi

Kemendikdasmen: Pelaksanaan TKA di Papua lancar

Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026

Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat

SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG

Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global

Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya

Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah

China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka